Dari manakah panas bumi yang berlebihan tersebut berasal?
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, salah satunya adalah cahaya. Ketika radiasi gelombang elektromagnetik dari matahari mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari radiasi gelombang elektromagnetik memantul menuju luar angkasa. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca (uap air, karbon dioksida dan metana) bereaksi dengan gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan di bumi terus naik.
Gas-gas tersebut (uap air, karbon dioksida dan metana) berfungsi sebagaimana kaca dalam sebuah rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Seberapa Pentingkah Gas (uap air, karbon dioksida dan metana) Tersebut?Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca, (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi),. Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar